Makassar, 30 Juli 2025 – Asosiasi Program Studi Ekonomi Islam (APSEI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan tema “Percepatan Daya Saing Internasionalisasi dan Kualitas Program Studi Ekonomi Islam di Lingkungan PTMA”. Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh seluruh pengurus APSEI PTMA serta perwakilan program studi dari berbagai kampus Muhammadiyah dan Aisyiyah di Indonesia.
Rakornas ini menjadi forum penting untuk memperkuat sinergi strategis antarprodi dalam upaya mendorong pencapaian akreditasi unggul berdasarkan standar Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA), serta menjawab tantangan internasionalisasi di era globalisasi pendidikan tinggi. Dalam arahannya, Ketua Umum APSEI PTMA periode 2022–2026, Dr. Dimas Bagus Wiranatakusuma, menekankan bahwa seluruh kegiatan tridharma perguruan tinggi perlu dirancang untuk mendukung pelampauan standar mutu LAMEMBA yang mencakup 9 indikator utama, antara lain: outcome-based education, internasionalisasi, riset akademik, tata kelola modern, dan bukti objektif.
“Pelampauan LAMEMBA tidak cukup hanya dengan pemenuhan administrasi. Kita perlu membangun ekosistem kolaboratif berbasis riset dan internasionalisasi agar capaian prodi tidak hanya unggul secara nasional, tetapi juga diakui secara global,” tegas Dimas.
Sejumlah strategi percepatan yang dibahas dalam forum ini antara lain:
- Mendorong joint research dan joint teaching antar-PTMA dan mitra luar negeri,
- Menyusun dan menerbitkan book chapter kolaboratif dengan topik sejarah dan pengembangan ekonomi Islam,
- Menginisiasi program benchmarking luar negeri, summer school, dan conference internasional,
- Meningkatkan aktivitas PKM internasional, serta
- Menyediakan pelatihan kurikulum Outcome-Based Education (OBE)
Rakornas juga menghasilkan sejumlah catatan strategis seperti perlunya sosialisasi dan penguatan identitas APSEI melalui media digital, pengembangan galeri investasi berbasis syariah, serta fasilitasi pembekalan riset dan pengabdian lintas kampus.
Dalam sesi diskusi, para peserta menyampaikan aspirasi dan masukan konkret, termasuk pentingnya penguatan bidang penelitian, dorongan pelatihan untuk dosen dan mahasiswa, serta peningkatan eksistensi program studi melalui kompetisi karya ilmiah dan kolaborasi internasional.
APSEI PTMA menegaskan komitmennya untuk menjadi motor penggerak kemajuan prodi ekonomi Islam di lingkungan PTMA, tidak hanya melalui kebijakan strategis, tetapi juga melalui aksi nyata kolaboratif yang berdampak langsung terhadap kualitas dan daya saing global.