Yogyakarta, 12 April 2025 — Asosiasi Program Studi Ekonomi Islam Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (APSEI-PTMA) kembali menggelar program unggulannya berupa Joint Teaching APSEI-PTMA Seri 1 Tahun 2025, yang berlangsung secara daring melalui platform Zoom pada Sabtu, 12 April 2025, pukul 09.00–11.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan mahasiswa dan dosen dari berbagai Program Studi Ekonomi Islam di lingkungan PTMA se-Indonesia. Dengan semangat kolaboratif dan penguatan akademik lintas kampus, Joint Teaching ini menghadirkan narasumber-narasumber inspiratif yang merupakan akademisi sekaligus pengurus inti APSEI-PTMA.
Adapun Narasumber pada acara ini adalah Dimas Bagus Wiranatakusuma, Ph.D
dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan sekaligus Ketua Umum APSEI-PTMA dengan topik Kajian Ketahanan Perbankan Syaria, dimana materi ini merupakan matari Matakuliah Praktikum Perbankan Syariah
Dr. Dimas menekankan pentingnya ketahanan sistem perbankan syariah dalam menghadapi tekanan global dan krisis ekonomi, serta perlunya kesiapan praktis mahasiswa dalam memahami tantangan di sektor tersebut.
Narasumber selanjutnya adalah Amir Mukadar, S.E., M.E.Sy dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang juga menjabat Ketua Bidang Penelitian APSEI-PTMA, membahas tentang Peran Dewan Pengawas Syariah Menuju Perbankan Syariah yang Sehat. Materi ini untuk menyokong Matakuliah Manajemen Bank Syariah.
Amir menyampaikan bahwa keberadaan dan fungsi DPS sangat krusial untuk memastikan kesesuaian syariah di bank syariah, sekaligus menjadi pilar akuntabilitas dan kepercayaan masyarakat.
Narasumber ketiga adalah Agusdiwana Suarni, S.E., M.Acc dari Universitas Muhammadiyah Makassar dan sebagai Anggota Bidang Penelitian APSEI-PTMA. Pembahasan Agustdiwana tentang Melek Keuangan Syariah: Bijak Menggunakan Pinjaman Online dari Perusahaan Terdaftar OJK, materi ini berhubungan dengan materi pekuliahan Lembaga dan Instrumen Keuangan Syariah
Beliau mengangkat pentingnya literasi keuangan digital berbasis syariah, khususnya dalam menghadapi maraknya fintech lending, serta menekankan pada urgensi memilih lembaga legal dan terdaftar OJK.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para peserta karena mampu memberikan wawasan praktis dan aktual sesuai kebutuhan dunia kerja dan perkembangan industri keuangan syariah. Selain memperkaya materi perkuliahan, Joint Teaching juga menjadi sarana mempererat jejaring antar Prodi Ekonomi Islam di lingkungan PTMA.
Melalui program ini, APSEI-PTMA terus berkomitmen untuk menghadirkan inovasi pendidikan ekonomi Islam yang kolaboratif, adaptif, dan berorientasi pada peningkatan kualitas lulusan.